Shinsengumi (新選組) adalah korps kepolisian samurai yang dibentuk pada zaman Edo di Jepang. Mereka adalah pasukan pilihan yang terkenal karena keberanian dan kesetiaan mereka.
Shinsengumi dibentuk pada tahun 1864 dan menjadi penjaga tradisi samurai di tengah perubahan sosial yang sedang terjadi pada masa itu.
Sejarah Shinsengumi
Pembentukan Shinsengumi dilatarbelakangi oleh situasi politik yang tidak stabil di Jepang pada masa itu. Pada saat itu, Keshogunan Tokugawa sedang dalam perebutan kekuasaan dengan golongan samurai yang ingin mengembalikan kekuasaan kepada kaisar. Golongan samurai yang ingin mengembalikan kekuasaan kepada kaisar ini dikenal dengan nama Satsuma dan Chōshū.
Kondō Isami dan Hijikata Toshizō adalah samurai dari Aizu, yang merupakan salah satu daerah pendukung Keshogunan Tokugawa. Mereka membentuk Shinsengumi untuk melindungi Keshogunan Tokugawa dari ancaman golongan samurai yang ingin mengembalikan kekuasaan kepada kaisar.
Shinsengumi awalnya memiliki anggota sebanyak 30 orang. Anggota Shinsengumi berasal dari berbagai daerah di Jepang, termasuk Aizu, Mito, dan Shinano. Anggota Shinsengumi juga berasal dari berbagai latar belakang, termasuk samurai, petani, dan pedagang.
Shinsengumi dikenal sebagai korps kepolisian yang brutal dan ditakuti. Mereka sering menggunakan kekerasan untuk menindak para pemberontak dan pendukung golongan samurai yang ingin mengembalikan kekuasaan kepada kaisar.
Fungsi Shinsengumi
Shinsengumi memiliki peran penting dalam sejarah Jepang. Mereka bertugas sebagai penjaga keamanan dan ketertiban di kota Kyoto. Selain itu, Shinsengumi juga melindungi para pendukung pemerintahan Shogun. Mereka sering dipekerjakan untuk menumpas pemberontakan dan ancaman terhadap stabilitas penguasa.
Keberanian Shinsengumi terlihat jelas dalam berbagai pertempuran sengit. Mereka menunjukkan dedikasi yang tinggi dan tidak gentar menghadapi musuh-musuh yang lebih banyak jumlahnya.
Keberanian Shinsengumi terlihat jelas dalam berbagai pertempuran sengit. Mereka menunjukkan dedikasi yang tinggi dan tidak gentar menghadapi musuh-musuh yang lebih banyak jumlahnya.
Restorasi Meiji
Restorasi Meiji adalah peristiwa bersejarah di Jepang yang menandai berakhirnya era feodal dan dimulainya era modern. Restorasi ini dipimpin oleh Kaisar Meiji, yang bertujuan untuk memperbaharui Jepang dan menjadikannya negara yang kuat dan maju.Dengan Restorasi Meiji, pemerintahan shogun Tokugawa Yoshinobu dihapuskan. Shinsengumi, yang merupakan pasukan yang setia kepada shogun, menjadi tidak relevan.
Perang Boshin
Perang Boshin adalah perang saudara di Jepang yang terjadi antara tahun 1868 hingga 1869. Perang ini terjadi antara pasukan pro-shogun dan pasukan pro-kaisar.Shinsengumi ikut berperang dalam Perang Boshin. Namun, mereka kalah dalam pertempuran Toba-Fushimi pada tanggal 27 Januari 1868. Kekalahan ini membuat Shinsengumi kehilangan banyak anggota dan kekuatannya.
Kematian pemimpin Shinsengumi
Pada tanggal 20 Juli 1867, pemimpin Shinsengumi, Kondo Isami, dihukum mati oleh pemerintah shogun. Kematian Kondo Isami membuat Shinsengumi kehilangan pemimpinnya.Setelah Kondo Isami dihukum mati, Shinsengumi dipimpin oleh Hijikata Toshizo. Namun, Hijikata Toshizo juga meninggal dalam pertempuran Toba-Fushimi.
Dengan meninggalnya Kondo Isami dan Hijikata Toshizo, Shinsengumi kehilangan pemimpin-pemimpinnya yang paling penting. Hal ini membuat Shinsengumi semakin lemah dan akhirnya dibubarkan.
Setelah dibubarkan, sebagian besar anggota Shinsengumi bergabung dengan pasukan pemerintah Meiji. Namun, ada juga beberapa anggota yang memilih untuk menjadi petani atau pedagang.
Pembubaran Shinsengumi merupakan peristiwa penting dalam sejarah Jepang. Pembubaran ini menandai berakhirnya era feodal dan dimulainya era modern di Jepang.
Referensi
Hillsborough, Romulus. (2005). "Shinsengumi: The Shogun's Last Samurai Corps". Tuttle Publishing.
Knapp, Andrew and Dykstra, Yoshiko. (2014). "The Shinsengumi: A History". Routledge.
Posting Komentar